PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Setiap
negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber
daya yang dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara akan membutuhkan negara lain.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan, setiap negara melakukan hubungan perdagangan.
Hubungan perdagangan antarnegara ini disebut juga perdagangan internasional.
Mengapa setiap negara melakukan perdagangan internasional? Karena dengan
melakukan perdagangan internasional banyak keuntungan yang diperoleh, meskipun
ada juga kerugian yang akan didapat. Nah, untuk lebih memahami mengenai semua
hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional, kalian dapat menyimak
pokok-pokok pembahasan berikut ini.
A. Perdagangan Internasional
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri,
demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi
kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama dalam
bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal
ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan
sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk,
pengetahuan, dan teknologi. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya
perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju
saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional ini dilakukan
melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa
dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli barang
dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan
internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh
bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya
ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor
hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang
juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh
dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal
ini dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam
negerinya.
Perdagangan internasional berbeda dengan
perdagangan dalam negeri. Selain dari cakupan wilayahnya, kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada perdagangan internasional juga berbeda dengan perdagangan
dalam negeri. Perbedaan-perbedaan antara kedua perdagangan tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara
di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut
terdiri atas hal-hal berikut ini.
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat
dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki.
Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut.
Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok
untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit,
karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya
relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit.
Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam
barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil
pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.
b . Teknologi eknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda,
sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah
yang mendorong kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi
tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk
mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
c . Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu
negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi
rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barang-barang seperti padi,
minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling
menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor
ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.
d . Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang,
kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah
yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea
Selatan sama sama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam
jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang
Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara
Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan
lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap
negara dapat terpenuhi.
3. Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang
cukup penting di setiap negara. Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak
melakukan perdagangan internasional. Mereka yang melakukan perdagangan
internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini beberapa manfaat
dari perdagangan internasional.
a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan
Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan
hubungan di antara negara-negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila
terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara
negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu bila
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
b . Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu
negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara
yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai
kelebihan hasil produksi barang dapat
mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan
setiap negara dapat tercukupi.
c . Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara
Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara melakukan
perdagangan internasional yaitu untuk memperluas pasar di luar negeri. Semakin
luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di
dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan
barang produksi secara besar-besaran.
d . Mendorong Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien.
Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang
lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat
meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi.
e . Setiap Negara dapat Mengadakan
Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya
alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya
alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
Semakin luasnya pasar di luar
negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan
meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan
tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya
kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.
4. Hambatan P Perdagangan erdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan
yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang
kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan perdagangan internasional.
Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan
internasional.
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara
berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara.
Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor
untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara
pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran
bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran
bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat
perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan
rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit
bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya
lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan
untuk melakukan perdagangan internasional.
c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya
Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan
internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran.
Apabila membayarnya dilakukan
secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko
yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran
dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic
transfer atau
menggunakan L/C.
menggunakan L/C.
d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu
Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi
barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang
produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap
negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam
negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi
maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang
dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk
melakukan perdagangan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan
antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga
akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan
antarnegara akan terhambat.
f . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi
Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat
organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk
memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan
ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada
negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara
anggota akan mengalami kesulitan.
5. Komoditas Ekspor dan Impor Indonesia
a. Komoditas Ekspor
Komoditas ekspor adalah barang-barang yang dijual
ke luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Berikut
ini beberapa barang-barang yang diekspor oleh Indonesia.
Tabel 7.2 Beberapa Komoditas
Ekspor Indonesia
b . Komoditas Impor
Komoditas impor adalah barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Barang-barang yang diimpor terdiri atas kelompok barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal. Jenis barang-barang yang diimpor dapat kalian lihat pada tabel berikut ini.
Komoditas impor adalah barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Barang-barang yang diimpor terdiri atas kelompok barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal. Jenis barang-barang yang diimpor dapat kalian lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7.3 Beberapa Komoditas
Impor Indonesia
B. Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Ketika melakukan transaksi jual beli, untuk
mendapatkan barang yang kalian inginkan, tentunya kalian akan membayarnya
dengan uang yang berlaku di tempat tersebut. Sama halnya perdagangan
internasional, pada saat terjadi kegiatan ekspor dan impor barang, uang yang
digunakan sebagai alat pembayarannya, yaitu berupa devisa.
a. Pengertian Devisa
Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau
semua barang yang dapat diterima di dunia internasional sebagai alat
pembayaran. Beberapa barang yang dapat digunakan sebagai devisa atau alat
pembayaran luar negeri, yaitu emas dan perak, valuta asing, dan wesel asing.
Negara yang mempunyai banyak devisa berarti mempunyai kekayaan dalam bentuk
mata uang asing yang besar di dalam negeri. Devisa yang diperoleh suatu negara
dapat berupa devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum adalah devisa yang
diperoleh dari kegiatan perdagangan antarnegara dan tidak ada kewajiban untuk
mengembalikan. Adapun devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman
atau bantuan dari luar negeri dan ada kewajiban untuk mengembalikan.
b . Fungsi Devisa
Setiap negara memerlukan devisa untuk melancarkan
perdagangannya dengan negara lain. Negara yang memiliki devisa tidak akan
mengalami kesulitan dalam pembayaran luar negeri. Devisa mempunyai beberapa
fungsi berikut ini.
1) Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa.2) Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau utang luar negeri.
3) Membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi
kebudayaan ke luar negeri.
4) Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri.
5) Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional.
c . Sumber Devisa
Devisa yang diperoleh suatu
negara dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa sumber devisa.
1 ) Ekspor barang
Apabila suatu negara mengekspor
barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara
pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang
akan diperoleh juga semakin banyak.
2 ) Penerimaan jasa
Penerimaan jasa adalah penerimaan
devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu
negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara
tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya
ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah
digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa
dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari
pelabuhan dan bandar udara.
3 ) Penerimaan dari Turis mancanegara
Banyaknya turis yang datang ke
Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara
lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari
negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus
menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang
rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara
yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
4 ) Pinjaman luar neger negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa
uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk
membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk
mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan
menambah devisa negara.
5 ) Bantuan luar negeri
Bantuan yang diperoleh dari luar
negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka
hal ini dapat menghemat devisa negara. Mengapa? Karena negara dapat memperoleh
barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis
dapat langsung menambah devisa negara.
6 ) Pungutan bea masuk
6 ) Pungutan bea masuk
Bea masuk yang diperoleh dari
pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat
menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia
maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya,
banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal
ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.
7 ) Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri
7 ) Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri
Jumlah TKI yang bekerja di luar
negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita
cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI
yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing
yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank
devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
C. Valuta Asing
Setiap negara mempunyai mata uang
yang berbeda-beda. Mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di
negara lain dinamakan valuta asing. Misalnya Pak Andre ingin mengimpor
alat-alat elektronik dari Singapura. Untuk membayar barang-barang yang diimpornya,
Pak Andre harus menukarkan mata uang rupiahnya menjadi mata uang Singapura.
Mata uang Singapura ini disebut valuta asing. Contoh-contoh valuta asing
lainnya dapat kalian perhatikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.4 Daftar Nama-Nama Mata
Uang dari Beberapa Negara
Apabila sesuatu barang ditukar
dengan barang lain, tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara
keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya merupakan harga di dalam pertukaran
tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, terdapat
perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai
inilah yang sering disebut kurs (exchange rate). Misalnya US$1 sama dengan
Rp9.200,00, berarti untuk mendapatkan satu dollar Amerika Serikat dibutuhkan
Rp. 9.200,00. Kurs valuta asing seringkali mengalami perubahan, kadang menguat,
namun terkadang juga melemah. Perubahan ini disebabkan karena permintaan dan
penawaran mata uang asing. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Maret 2008 nilai
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp9.200,00 (US$1 = Rp9.200,00).
Pada tanggal 1 April 2008, besarnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat Rp9.203,00 (US$1 = Rp9.203,00). Berubahnya kurs rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat menunjukkan bahwa harga dollar Amerika Serikat semakin tinggi
sehingga dapat disebut dollar Amerika Serikat menguat. Bagaimana dengan kurs
rupiah terhadap dollar? Kuatnya nilai dollar terhadap rupiah menyebabkan nilai
rupiah menurun.
Mata uang asing dapat diperjualbelikan. Tempat
untuk jual beli valuta asing di bank devisa atau money changer. Penghitungan
dalam jual beli valuta asing didasarkan pada kurs jual dan kurs beli. Kurs jual
adalah kurs yang diberlakukan oleh bank apabila bank menjual mata uang asing.
Adapun kurs beli adalah kurs yang diberlakukan oleh bank apabila membeli mata
uang asing. Perhatikan contoh berikut ini.
Apabila kita perhatikan di
tempat-tempat penukaran valuta asing, harga kurs jual akan lebih tinggi
dibandingkan kurs belinya. Mengapa demikian? Karena mereka ingin mendapatkan
keuntungan. Keuntungan jual beli valuta asing dapat diperoleh dari selisih kurs
jual dengan kurs beli.
D. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan yang diberlakukan pada perdagangan
internasional, bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Kebijakan
untuk melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang impor
disebut proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas
kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
1. Tarif
Tarif adalah hambatan perdagangan berupa
penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan
tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini
menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga
barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh
masyarakat.
2. Kuota
Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang
menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu
periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota
mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya
terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan jumlah barang
impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-masing barang
meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat melindungi
barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri.
3. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang
melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan
impor dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat merugikan
masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit
Anthrax.
4. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan
memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan
pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit
bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya
subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-barang hasil
produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang impor.
5. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada
dijual di dalam negeri.
E. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional membawa pengaruh yang
cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat
positif, ada pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan
dari pedagangan internasional.
1. Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan
internasional.
a. Saling membantu memenuhi kebutuhan
antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang
melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang
kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu
mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b. Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan
teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya
teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam
menghasilkan barang-barang.
c. Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka
kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru
untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh
perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap
negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara
lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.
2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Selain dampak positif, perdagangan internasional
juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini
beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional.
a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara
pengimpor
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak
diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan
mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.
b. Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam
negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah,
jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif,
karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c. Mematikan usaha-usaha kecil
Gambarnya cari cndiri ya sob!!!
kan dah ada link nya tuch untuk gambar,,, :)
0 komentar:
Posting Komentar