Widjajono
telah menyampaikan pesan-pesan penting bagi negara.
Minggu, 22 April 2012, 11:03 WIB
Hadi Suprapto, Sukirno
Jenazah Wamen ESDM, Widjajono
Partowidagdo tiba di rumah duka (VIVAnews/ Muhamad Solihin)
VIVAnews - Direktur Jenderal Minyak dan Gas,
Evita Legowo, menilai atasannya, Wakil Menteri Energi Widjajono, adalah sosok
yang berani menyampaikan idenya, meski ide itu tak populer. Salah satunya, ide
pentingnya pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.
Selain berani mengatakan yang tak populer, ide-ide yang dikeluarkan Wamen juga asli. "Saya sangat kehilangan," kata Evita di rumah duka, Jalan Ciragil, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu 22 April 2012.
Menurut dia, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) ini adalah sosok pejabat dan dosen yang sederhana.
Rekan kerja Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar juga menilai Widjajono adalah orang yang hebat. "Kami kehilangan dia. Sangat kehilangan," kata Azwar.
Kendati demikian, Azwar mengaku bersyukur meskipun Wamen ESDM telah berpulang, Widjajono telah menyampaikan pesan-pesan penting bagi negara: energi bagi masa depan bangsa. "Mudah-mudahan kita bisa melaksanakannya," katanya.
Widjajono meninggal dunia saat mendaki Gunung Tambora di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sebelum sampai ke puncak, pada Sabtu 21 April 2012 pagi, guru besar perminyakan Institut Teknologi Bandung sudah lebih dulu pingsan sehingga harus ditandu turun. Namun sebelum sampai ke kaki gunung, Widjajono diduga sudah meninggal. Jenazah sempat transit di Denpasar untuk dimandikan dan pukul 22.00 baru tiba di Jakarta.
Widjajono dimakamkan Minggu ini, 22 April, di pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Jenazah telah diberangkatkan dengan upacara kenegaraan dari rumah duka pada pukul 09.20. (adi)
Selain berani mengatakan yang tak populer, ide-ide yang dikeluarkan Wamen juga asli. "Saya sangat kehilangan," kata Evita di rumah duka, Jalan Ciragil, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu 22 April 2012.
Menurut dia, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) ini adalah sosok pejabat dan dosen yang sederhana.
Rekan kerja Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar juga menilai Widjajono adalah orang yang hebat. "Kami kehilangan dia. Sangat kehilangan," kata Azwar.
Kendati demikian, Azwar mengaku bersyukur meskipun Wamen ESDM telah berpulang, Widjajono telah menyampaikan pesan-pesan penting bagi negara: energi bagi masa depan bangsa. "Mudah-mudahan kita bisa melaksanakannya," katanya.
Widjajono meninggal dunia saat mendaki Gunung Tambora di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sebelum sampai ke puncak, pada Sabtu 21 April 2012 pagi, guru besar perminyakan Institut Teknologi Bandung sudah lebih dulu pingsan sehingga harus ditandu turun. Namun sebelum sampai ke kaki gunung, Widjajono diduga sudah meninggal. Jenazah sempat transit di Denpasar untuk dimandikan dan pukul 22.00 baru tiba di Jakarta.
Widjajono dimakamkan Minggu ini, 22 April, di pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Jenazah telah diberangkatkan dengan upacara kenegaraan dari rumah duka pada pukul 09.20. (adi)
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar